Saturday, May 21, 2016

KEKHUSUSAN DAN KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN


1. Puasa Ramadhan adalah rukun keempat dalam Islam. Firman Allah Ta'ala :
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan asas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. "(Al-Baqarah : 183).
Sabda Nabi :
Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu: syahadat tiada sembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi hajike Baitul Haram. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan pengangkatan derajat. Allah telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari amal-amal ibadah lainnya. Firman Allah dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi:
"Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum dari pada aroma kesturi." (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Dan sabda Nabi :
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Maka untuk memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan, harus ada dua syarat berikut ini:
    • Mengimani dengan benar akan kewajiban ini.
    • Mengharap pahala karenanya di sisi Allah Ta 'ala.
2. Pada bulan Ramadhan diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi umat manusia dan berisi keterangan-keterangan tentang petunjuk dan pembeda antara yang haq dan yang bathil.
3. Pada bulan ini disunatkan shalat tarawih, yakni shalat malam pada bulan Ramadhan, untuk mengikuti jejak Nabi, para sahabat dan Khulafaur Rasyidin. Sabda Nabi
"Barangsiapa mendirikan shalat malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).
4. Pada bulan ini terdapat Lailatul Qadar (malam mulia), yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, do'a dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. Sabda Nabi :
"Barangsiapa mendirikan shalatpada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, dari Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Malam ini terdapat pada sepuluh malam terakhir, dan diharapkan pada malam-malam ganjil lebih kuat daripada di malam-malam lainnya. Karena itu, seyogianya seorang muslim yang senantiasa mengharap rahmat Allah dan takut dari siksa-Nya, memanfaatkan kesempatan pada malam-malam itu dengan bersungguh-sungguh pada setiap malam dari kesepuluh malam tersebut dengan shalat, membaca Al-Qur'anul Karim, dzikir, do'a, istighfar dan taubat yang sebenar-benamya. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni, merahmati, dan mengabulkan do'a kita.
5. Pada bulan ini terjadi peristiwa besar yaitu Perang Badar, yang pada keesokan harinya Allah membedakan antara yang haq dan yang bathil, sehingga menanglah Islam dan kaum muslimin serta hancurlah syirik dan kaum musyrikin.
6. Pada bulan suci ini terjadi pembebasan kota Makkah Al-Mukarramah, dan Allah memenangkan Rasul-Nya, sehingga masuklah manusia ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong dan Rasulullah menghancurkan syirik dan paganisme (keberhalaan) yang terdapat di kota Makkah, dan Makkah pun menjadi negeri Islam.
7. Pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu Neraka ditutup dan para setan diikat.
Betapa banyak berkah dan kebaikan yang terdapat dalam bulan Ramadhan. Maka kita wajib memanfaatkan kesempatan ini untuk bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan beramal shalih, semoga kita termasuk orang-orang yang diterima amalnya dan beruntung.
Perlu diingat, bahwa ada sebagian orang –semoga Allah menunjukinya- mungkin berpuasa tetapi tidak shalat, atau hanya shalat pada bulan Ramadhan saja. Orang seperti ini tidak berguna baginya puasa, haji, maupun zakat. Karena shalat adalah sendi agama Islam yang ia tidak dapat tegak kecuali dengannya. Sabda Nabi :
"Jibril datang kepadaku dan berkata, 'Wahai Muhammad, siapa yang menjumpai bulan Ramadhan, namun setelah bulan itu habis dan ia tidak mendapat ampunan, maka jika mati ia masuk Neraka. Semoga Allah menjauhkannya. Katakan: Amin!. Aku pun mengatakan: Amin. " (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya) "' Lihat kitab An Nasha i'hud Diniyyah, him. 37-39.
Maka seyogianya waktu-waktu pada bulan Ramadhan dipergunakan untuk berbagai amal kebaikan, seperti shalat, sedekah, membaca Al-Qur'an, dzikir, do'a dan istighfar. Ramadhan adalah kesempatan untuk menanam bagi para hamba Ailah, untuk membersihkan hati mereka dari kerusakan.
Juga wajib menjaga anggota badan dari segala dosa, seperti berkata yang haram, melihat yang haram, mendengar yang haram, minum dan makan yang haram agar puasanya menjadi bersih dan diterima serta orang yang berpuasa memperoleh ampunan dan pembebasan dari api Neraka.
Tentang keutamaan Ramadhan, bersabda:
'"Aku melihat seorang laki-laki dari umatku terengah-engah kehausan, maka datanglah kepadanya puasa bulan Ramadhan lalu memberinya minum sampai kenyang " (HR. At-Tirmidzi, Ad-Dailami dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir dan hadits ini hasan).
"Shalat lima waktu, shalat Jum'at ke shalat Jum 'at lainnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antaranya jika dosa-dosa besar ditinggalkan. " (HR.Muslim).
Jadi hal-hal yang fardhu ini dapat menghapuskan dosa-dosa kecil, dengan syarat dosa-dosa besar ditinggalkan. Dosa-dosa besar, yaitu perbuatan yang diancam dengan hukuman di dunia dan siksaan di akhirat. Misalnya: zina, mencuri, minum arak, mencaci kedua orang tua, memutuskan hubungan kekeluargaan, transaksi dengan riba, mengambil risywah (uang suap), bersaksi palsu, memutuskan perkara dengan selain hukum Allah.


Seandainya tidak terdapat dalam bulan Ramadhan keutamaan-keutamaan selain keberadaannya sebagai salah satu fardhu dalam Islam, dan waktu diturunkannya Al-Qur'anul Karim, serta adanya Lailatul Qadar -yang merupakan malam yang lebih balk daripada seribu bulan- di dalamnya, niscaya itu sudah cukup, Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya. Lihat kitab Kalimaat Mukhtaarah, hlm. 74 - 76.

masalah puasa

16 MASALAH PUASA

  1. Niat puasa: (a). Niat disyariatkan dalam puasa Ramadhan, juga puasa wajib lainnya seperti puasa qadha’ dan dan kaffarat. Dan hendaknya niat itu dilakukan di malam hari, meskipun beberapa saat sebelum terbitnya fajar. Niat adalah keinginan hati untuk melakukan suatu perbuatan tanpa diikuti dengan ucapan. Orang yang berpuasa Ramadhan, tidak perlu memperbaharui niatnya setiap malam Ramadhan, tetapi cukup baginya niat puasa Ramadhan sebulan ketika masuk bulan Ramadhan. (b). Puasa sunnah mutlak tidak disyaratkan niat sejak malam hari. Adapun puasa sunnah tertentu (puasa Arafah misalnya), untuk kehati-hatian maka hendaknya diniatkan sejak malam hari.
  2. Barangsiapa melakukan puasa wajib seperti puasa qadha’, nadzar dan kaffarat maka ia harus menyempurnakan puasanya dan tidak boleh berbuka tanpa udzur. Sedangkan orang yang puasa sunnah, maka jika dia menghendaki boleh berbuka, meskipun tanpa uzdur.
  3. (a). Orang yang tidak mengetahui telah masuk bulan Ramadhan kecuali setelah terbit fajar maka hendaknya ia menahan dari makan dan minum pada hari itu, lalu mengqadha’nya pada hari lain. Demikian menurut jumhur (mayoritas) para ulama. (b). Orang yang dipenjara atau ditawan , jika mengetahui masuknya bulan Ramadhan dengan menyaksikan atau mendengar berita dari orang yang terpercaya maka ia wajib berpuasa. Jika tidak, maka hendaknya ia berijtihad sendiri dan melakukan apa yang paling kuat menurut dugaannya.
  4. Berbuka dan menahan diri (puasa): (a). Bila seluruh matahari telah tenggelam maka itulah waktu berbuka bagi orang yang berpuasa. Dan tidak ada pengaruhnya warna merah yang masih tampak di ufuk. (b). Jika fajar telah terbit, maka orang yang berpuasa wajib menahan diri (dari makan dan minum serta yang membatalakan puasa) seketika, baik mendengar adzan atau tidak. Adapun menahan diri --sebagai bentuk kehati-hatian—sebelum fajar sekitar 10 menit (padahal masih membutuhkan makan dan minum) maka hal itu tidak dibenarkan. (c). Negeri yang malam dan siangnya sepanjang 24 jam maka bagi umat Islam di dalamnya wajib berpuasa, meskipun siangnya lebih lama dari malamnya.
  5. Yang membatalkan puasa: (a). Seseorang yang membatalkan puasanya –selain karena haid dan nifas- tidak dikatakan membatalkan puasanya kecuali dengan tiga syarat: 1- Hendaknya dalam keadaan mengerti, tidak bodoh; 2-Dalam keadaan ingat, bukan sedang lupa; 3-Dengan keinginan sendiri, bukan dipaksa. Adapun yang termasuk pembatal puasa adalah bersetubuh, sengaha muntah, ihtijam (bekam) serta makan dan minum dengan sengaja. (b). Termasuk pembatal puasa yang semakna dengan makan dan minum adalah obat-obatan atau serbuk yang ditelan melalui mulut, suntikan yang mengenyangkan, demikian juga transfusi darah. Adapun suntikan yang bukan pengganti makan atau minum maka, tetapi untuk pengobatan, maka hal itu tidak membahayakan puasanya, membersihkan ginjal juga tidak membatalkan puasa. Dan menurut pendapat yang kuat, obat tetes mata dan telinga, mencopot gigi serta mengobati luka, tidaklah membatalkan puasa. Demikian pula dengan mengambil darah untuk diagnosa tidak membatalkan puasa. Obat tenggorokan selama tidak ditelan juga tidak membatalkan. Barangsiapa menambal giginya lalu mendapatkan rasa mint (sejuk) atau lainnya maka hal itu tidak membatalkan puasanya. (b) . Barangsiapa makan atau minum pada siang hari bulan Ramadhan tanpa uzdur maka dia telah berbuat dosa besar, ia harus tobat dan mengqadha’ (mengganti) puasanya. (c). Jika ia lupa lalu makan dan minum maka hendaknya ia tetap melanjutkan puasanya, karena itu merupakan karunia dari Allah. Jika melihat orang yang makan dan minum karena lupa maka ia harus mengingatkannya. (d). Barangsiapa membutuhkan berbuka untuk menolong orang yang mau binasa maka hendaknya ia berbuka dan mengqadha puasanya.
  6. (a). Barangsiapa menyetubuhi isterinya pada siang hari Ramadhan dengan sengaja dan tanpa dipaksa maka dia telah merusak puasanya. Ia wajib bertobat dan melanjutkan puasanya pada hari itu serta wajiba mengqadha’ dan membayar kaffarat mughallazhah (denda berat). Dan hal yang sama juga berlaku hukumnya pada orang yang berzina, melakukan homoseksual atau menyetubuhi binatang. (b). Jika ia berkeinginan menyetubuhi isterinya dengan berbuka terlebih dahulu dengan makan atau minum maka dosanya lebih besar, sebab ia telah mencemarkan kesucian Ramadhan dua kali, yakni dengan makan dan bersetubuh. (c). Seorang suami yang mencium, bermesraan, berpelukan, bersentuhan dan memandang berkali-kali terhadap isterinya, jika bisa mengendalikan nafsunya adalah dibolehkan, tetapi jika ia orang yang mudah terangsang birahinya maka hal itu tidak dibolehkan. (d). Jika ia sedang menyetubuhi isterinya tiba-tiba fajar (terdengar adzan) maka ia harus sengera menyudahinya. Puasanya tetap sah, meskipun ia mengeluarkan mani setelah menyudahinya. Jika ia masih tetap menlanjutkannya padahal fajar telah terbit maka berarti ia telah berbuka, dan karenanya ia wajib tobat, mengqadha’ puasanya dan membayar kaffarat mughallazhah.
  7. (a). Jika pagi hari ia dalam keadaan junub, mka hal itu tidak membatalkan puasanya. Ia boleh mengakhirkan mandi jari junub, haid dan nifas hingga setelah terbit fajar, tetapi ia harus bersegera sehingga mendapatkan shalat Shubuh berjamaah. (b). Jika orang yang puasa mimpi dengan mengeluarkan mani hal itu membatalkan puasanya menurut ijma’ (kesepakatan) ulama, dan ia tetap wajib melanjutkan puasanya. (c). Barangsiapa mengeluarkan mani pada siang hari bulan Ramadhan dengan sesuatu yang mungkin dijaga, seperti menyentuh atau memandang yang berulang-ulang maka ia wajib tobat kepada Allah dan menahan diri dari makan dan minum pada sisa harinya, lalu ia wajib mengqadhanya pada hari lain.
  8. Barangsiapa muntah tanpa sengaja maka tidak wajib mengqadha’ puasanya tetapi, barangsiapa muntah dengan sengaja maka ia wajib mengqadhanya. Adapun mengunyah permen karet manis atau ada rasa lain maka mengunyahnya adalah haram. Jika ada sesuatu yang yang masuk ke tenggorokannya karenanya maka batal puasanya. Adapun dahak atau ingus, jika ia tertelan sampai di mulut maka tidaklah membatalkan puasa, jika ia telan setelah sampai di mulut maka menjadi batal puasanya. Adapun mencicipi makanan tanpa diperlukan hukumnya makruh.
  9. Siwak hukumnya sunnah bagi orang yang puasa pada sepanjang siang hari
  10. Sesuatu yang terjadi pada orang puasa seperti luka, mimisan, masuknya air cairan lain ke tenggorokannya tanpa sengaja maka hal itu tidak merusak puasa. Demikian pula halnya meminyaki rambut atau kumis atau mencium wangi-wangian.
  11. Merokok adalah salah satu yang membatalkan puasa. Dan ia tidak boleh menjadi sebab sehingga sesorang meninggalkan puasa.
  12. Berendam di dalam air atau berselimut dengan kain yang dibasahi untuk mendapat kesejukan tidaklah mengapa bagi orang yang berpuasa.
  13. Jika seseorang makan, minum atau menyetubuhi isterinya karena mengira waktu masih malam, tetapi ternyata telah terbit fajar maka ia tidak berdosa dan tetap melanjutkan puasanya.
  14. Jika ia berbuka karena mengira matahari telah tenggelam padahal belum, maka menurut jumhur ulama ia wajib mengqadha puasanya.
  15. Jika telah terbit fajar seorang dimulutnya masih ada makanan atau minuman maka para fuqaha (Para Ahli Fiqih) sepakat bahwa ia harus memuntahkannya dari puasanya sah.
  16. Hukum puasa wanita: (a). Jika wanita melihat lendir putih dan dia tahu bahwa dia telah suci maka ia wajib meniatkan puasa sejak malam. Jika ia tidak mengetahui tentang status kesuciannya maka hendaknya dia mengusapnya dengan kapas atau sejenisnya. Jika kapas itu dikeluarkan dalam keadaan bersih maka ia berpuasa. Dan seorang wanita haid atau nifas, jika darahnya berhenti pada malam hari lalu niat puasa, kemudian terbit fajar sebelum mandi maka menurut segenap ulama, puasanya adalah sah. (b). Wanita yang mengetahui bahwa kebiasaan haidnya adalah besok misalnya, maka ia tetap harus tetap dalam niat puasa, dan tidak boleh berbuka sampai ia melihat darah. (c). Yang paling utama bagi wanita haid adalah menerima sunatullah pada dirinya, ridha dengannya dan tidak mencari jalan untuk menghentikan haid pada bulan ramadhan. (d). Jika wanita hamil keguguran, dan janinnya telah berbentuk maka ia dalam keadaan nifas dan tidak boleh berpuasa. Jika belum berbentuk maka ia adalah darah istihadhah (penyakit) dan wajib berpuasa jika ia mampu. Orang yang nifas jika telah suci sebelum 40 hari maka ia niat puasa dan mandi untuk shalat. Dan jika lebih dari 40 hari maka ia niat puasa dan mandi serta darah yang keluar dianggap darah istihadhah. (e). Pendapat yang kuat dengan meng-qiyaskan orang hamil dan menyusui dengan orang sakit. Keduanya boleh berbuka dan tidak ada kewajiban selain qadha, baik tidak puasa karena takut terhadap dirinya atau terhadap anak yang dikandungnya. (f). Perempuan yang wajib puasa jika disetubuhi oleh suaminya pada siang hari Ramadhan dengan kerelaannya maka hukum baginya adalah sama dengan hukum suaminya. Tetapi jika ia dipaksa maka is harus berusaha menolaknya, dan ia tidak wajib membayar kaffarat karenanya.

(Dinukil dari 70 Mas-alatan fish Shiyam, Syaikh Muhammad Salih Al-Munajjid)



resume jurnal pengencer sapi

Mata Kuliah : Bioteknologi Reproduksi                                      Dosen : Pajri Anwar

PERBANDINGAN PEMBUATAN SEMEN SAPI SIMENTAL DENGAN MENGGUNAKAN PENGENCER ANDROMED DENGAN VARIASI WAKTU PRE FREEZING SERTA PEMBEKUAN SEMEN MENGGUNAKAN KRIOPROTEKTAN GLISEROL

 
OLEH :

INDRA RAHMANA
11281100520
PETERNAKAN VI.A



PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
20 1 5

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas resume jurnal ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam kehidupan sehari hari.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Pekanbaru, 19 April 2015

Penyusun
Indra Rahmana



DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................................... ii

Jurnal        1
Viabilitas Semen Sapi Simental Yang Dibekukan Menggunakan Krioprotektan
Gliserol      ........................................................................................................................ 172 - 179

Jurnal        2
Analisis Kualitas Semen Beku Sapi Simmental Menggunakan Pengencer Andromed®
Dengan Variasi Waktu Pre Freezing................................................................................. 8 - 15


Jurnal        3
Keberhasilan Penggunaan Tiga Pengencer Dalam Dua Jenis Kemasan Pada Proses
 Pembekuan Semen Sapi Frisien Holstein......................................................................... 1 -11


Resume dari 3 jurnal
Perbandingan Pembuatan Semen Beku Dengan Menggunakan Krioprotektan Gliserol,
 Pengencer Andromed, Serta Penggunaan Tiga Pengencer Dalam Dua Jenis Kemasan
 Pada Proses Pembekuan Semen Sapi............................................................................... 1 – 7


DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 7




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang
Sapi Simmental merupakan salah satu bangsa sapi potong yang mempunyai pertumbuhan cepat. Sapi jenis ini merupakan sapi dwiguna, yaitu sapi yang menghasilkan susu dan daging. Secara morfologi, Sapi Simmental memiliki ciri fisik tidak berpunuk dan tidak bergelambir. Warna bulunya cokelat kemerahan (merah bata). Bagian wajah dan lutut ke bawah sampai ujung ekor berwarna putih. Betina dewasa dapat mencapai 800 kg, sedangkan pejantan dewasa mencapai berat sekitar 1150 kg. Berdasarkan keunggulan tersebut, banyak peternak di Indonesia yang memelihara Sapi Simmental untuk memenuhi tingginya kebutuhan daging sapi untuk masyarakat. Bibit Sapi Simmental yang unggul dapat diperoleh dengan melakukan program pemuliabiakan ternak melalui Inseminasi Buatan (IB).
IB adalah suatu proses mengawinkan ternak dengan cara buatan yang melibatkan prosedur kompleks dan petugas pelaksana yang terlatih. Salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan program IB yaitu mutu semen beku sapi. Oleh sebab itu, mutu semen beku harus selalu terjaga agar fertilitasnya tetap baik. Semen beku yang berkualitas baik mempunyai persentase motilitas dan spermatozoa hidup yang tinggi. Namun, terdapat banyak faktor yang dapat menurunkan kualitas semen mulai dari proses pengolahan, penyimpanan dalam kontainer, dan distribusi semen beku itu sendiri.
Masalah yang sering menyebabkan penurunan kualitas semen adalah pada proses pengolahan terutama pada tahap pembekuan. Pembekuan merupakan suatu fenomena pengeringan fisik. Pada pembekuan semen dimana terbentuk kristal-kristal es, terjadi penumpukan elektrolit dan bahan terlarut lainnya di dalam larutan atau di dalam sel. Kristal sel intraseluler dapat merusak sperma secara mekanik. Konsentrasi elektrolit yang berlebihan akan melarutkan selubung lipoprotein dinding sel sperma dan pada waktu thawing, permebialitas membran sel akan berubah dan menyebabkan kematian sel (Toelihere, 1993). Prinsip pembekuan semen itu sendiri adalah dapat mempertahankan kelangsungan hidup sperma dalam jangka waktu yang lama (long term preservation).
Prinsip pengenceran semen bertujuan untuk menambah volume semen dari setiap ejakulasi dan memberi zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan daya tahan hidup dan fertilitas sperma. Selain itu, pengenceran juga dapat memberi perlindungan terhadap sperma dari terjadinya kejutan dingin (cold shock), mencegah tumbuhnya kuman dan juga sebagai penyanggah dalam menjaga kestabilan pH (Toelihere, 1993) disamping itu pengencer harus mempunyai sifat-sifat seperti plasma semen yaitu harus dapat menciptakan keadaan yang memungkinkan sperma tahan terhadap kondisi buatan yang berhubungan dengan penyimpanan. Kemampuan spermatozoa untuk bertahan hidup lebih lama di dalam suatu medium pengencer sangat dipengaruhi oleh sifat fisik dan kimiawi pengencer yang digunakan. Beberapa bahan pengencer yang biasa atau umum digunakan adalah tris, kuning telur, susu skim atau air kelapa.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1.      Kualitas Semen Sapi Simental Dengan Menggunakan Pengencer Andromed Dengan Variasi Waktu Pre Freezing
Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD) Lampung, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 waktu pre feezing, yaitu 5 menit; 6 menit; 7 menit; 8 menit; dan 9 menit, dengan 4 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis ragam pada taraf 5% dan atau 1% serta dilanjutkan dengan uji polinomial ortogonal pada taraf 1% untuk perlakuan yang berbeda nyata terhadap peubah yang diukur.
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan menampung semen dari pejantan Sapi Simmental menggunakan vagina buatan (artificial vagina), selanjutnya dilakukan evaluasi semen segar secara makroskopis (volume, konsistensi, warna, bau) dan mikroskopis (gerakan massa, gerakan individu, konsentrasi). Semen segar yang memenuhi syarat kemudian diencerkan dengan pengencer Andromed® secara merata.
Selanjutnya dilakukan ekuilibrasi terhadap semen yang telah diencerkan. Pemeriksaan post ekuilibrasi dilakukan setelah ekuilibrasi selesai. Semen yang memenuhi standar akan dilanjutkan proses filling, sealing, dan printing. Langkah selanjutnya yaitu melaksanakan sampling terhadap straw berisi semen sapi Simmental yang akan dibekukan. Sampel dibagi sesuai perlakuan waktu pre freezing yang direncanakan.
Proses pre freezing dilakukan dengan cara meletakkan straw yang berisi semen cair di atas rak hitung kemudian ditempatkan pada 4 cm di atas permukaan N2 cair dalam box freezing (panjang 43 cm dan lebar 27 cm). Volume N2 cair yang digunakan yaitu 7,5 liter. Proses pre freezing ini dilakukan sesuai perlakuan waktu yang diberikan yaitu 5 menit, 6 menit, 7 menit, 8 menit, dan 9 menit. Pemeriksaan setelah pre freezing dilakukan setelah prosespre freezing selesai.
Tahapan terakhir pada proses pembuatan semen beku yaitu pembekuan. Pembekuan dilakukan dengan cara mencelupkan straw berisi semen cair ke dalam N2 cair sampai terendam. Setelah pembekuan selesai, dilanjutkan dengan pemeriksaan post thawing motility. Pengumpulan data dilakukan pada setiap pemeriksaan kualitas.
Tabel 1. Hasil evaluasi kualitas semen segar
Parameter
Nilai
Makroskopis
Volume (ml)
Warna
Bau
Konsistensi

7
Krem
Khas
Kental
Mikroskopis
Konsentrasi (106/ml)
Gerakan Massa
Motilitas (%)
Spermatozoa hidup (%)

1850
+++
75
89,77

Dalam penelitian ini, penilaian kualitas semen setelah ekuilibrasi meliputi: persentase motilitas spermatozoa dan persentase spermatozoa hidup. Data hasil pengamatan terhadap motilitas dan persentase spermatozoa hidup setelah ekuilibrasi disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Kualitas semen Sapi Simmental setelah ekuilibrasi
Parameter Kualitas
Nilai
Motilitas (%)
Spermatozoa hidup (%)
50
87,11

Menurut Sugiarti et al. (2004), proses pendinginan pada suhu 5°C akan menyebabkan penurunan motilitas spermatozoa akibat adanya asam laktat sisa metabolisme sel yang menyebabkan kondisi medium menjadi semakin asam karena penurunan pH. Kondisi ini dapat bersifat racun bagi spermatozoa yang akhirnya menyebabkan kematian spermatozoa.
Persentase spermatozoa hidup pada semen yang telah diencerkan menggunakan media pengencer Andromed® dan didinginkan pada suhu 5°C adalah 87,11% (Tabel 2). Persentase spermatozoa hidup pada penelitian ini dapat dikatakan baik karena sesuai dengan pendapat Toelihere (1993) yang mengatakan bahwa semen yang baik memiliki persentase viabilitas lebih dari 50%. Tingginya persentase spermatozoa hidup pada penelitian ini disebabkan karena masih tersedianya sumber energi yang dibutuhkan spermatozoa dan tekanan osmotik yang masih isotonis sehingga dapat menjaga ketahanan hidup spermatozoa.
Persentase spermatozoa hidup yang tinggi disebabkan oleh peran serta media pengencer yang digunakan. Menurut Minitub (2001), bahan pengencer Andromed® memiliki komposisi kimia yang tersusun dari beberapa bahan yang dibutuhkan oleh spermatozoa selama proses pembekuan, diantaranya natrium dan kalium. Kedua bahan tersebut berperan dalam menjaga integritas fungsional membran plasma spermatozoa. Kalium juga perperan dalam menginduksi motilitas dan hiperaktivasi spermatozoa, serta dapat memengaruhi daya tahan hidup spermatozoa.

2.2.      Variasi Waktu Pre Freezing Terhadap Persentase Motilitas Spermatozoa setelah Pre Freezing
Tabel 3. Rataan persentase motilitas spermatozoa semen beku Sapi Simmental setelah pre freezing
Ulangan
Waktu Pre Freezing (Menit)
5
6
7
8
9
1
2
3
4
50
50
40
50
45
50
50
50
50
50
45
50
50
50
50
50
50
50
50
50
Rataan
47,5
48,75
48,75
50
50

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa variasi waktu pre freezing tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase motilitas spermatozoa setelah pre freezing. Persentase motilitas spermatozoa setelah pre freezing berkisar antara 40 50%. Perbedaan waktu pre freezing selama 5 9 menit tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap persentase motilitas spermatozoa, hal tersebut disebabkan karena pada proses pre freezing ini spermatozoa sedang beradaptasi dengan penurunan suhu sebelum nantinya dibekukan dalam N2 cair dengan suhu -196oC. Pendinginan dari 5oC ke -15oC dalam waktu 5 9 menit dengan kecepatan 1 sampai 3 derajat per menit menyebabkan kualitas spermatozoa menurun karena spermatozoa sapi banyak mengalami penurunan pada suhu kritik antara -1,5oC dan -30oC, rata-rata pada suhu -17oC.
2.2.      Variasi Waktu Pre Freezing Terhadap Motilitas Spermatozoa setelah Thawing
Tabel 4. Rataan persentase motilitas spermatozoa semen beku Sapi Simmental setelah thawing
Ulangan
Waktu Pre Freezing (Menit)
5
6
7
8
9
1
2
3
4
10
10
10
10
10
20
25
10
10
20
20
20
30
30
30
30
40
40
40
40
Rataan
10
16,25
17,
30
40

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa variasi waktu pre freezing berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase motilitas spermatozoa setelah thawing. Hasil uji polinomial ortogonal juga menunjukkan bahwa variasi waktu pre freezing berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase motilitas spermatozoa setelah thawing.
Rata-rata persentase motilitas spermatozoa tertinggi yaitu 40% diperoleh dari perlakuan waktu pre freezing selama 9 menit. Hasil tersebut lebih rendah apabila dibandingkan penelitian Samsudewa dan Suryawijaya (2008) yaitu 45% pada motilitas spermatozoa Sapi Simmental.
Pre freezing selama 5 − 8 menit tidak memberikan nilai persentase motilitas spermatozoa yang lebih baik dibandingkan dengan 9 menit, hal ini disebabkan karena spermatozoa banyak mengalami kematian akibat penurunan suhu yang terlalu cepat. Kurangnya waktu adaptasi spermatozoa terhadap suhu dingin sebelum dimasukkan ke
dalam N2 cair (-196oC) menyebabkan spermatozoa banyak mengalami kerusakan akibat cold shock dan perubahan-perubahan intraseluler yang berkaitan dengan pembentukan kristal-kristal es. Sementara itu, perlakuan waktu pre freezing selama 9 menit memberikan kesempatan yang lebih lama bagi spermatozoa untuk melakukan adaptasi terhadap penurunan suhu pada proses pre freezing sehingga dapat meminimalkan kerusakan-kerusakan tersebut.
Menurut Toelihere (1993), kristalkristal es yang terbentuk saat proses pembekuan semen dapat merusak spermatozoa. Konsentrasi elektrolit yang berlebihan akan melarutkan selubung lipoprotein pada dinding sel spermatozoa sehingga permeabilitas membran sel akan berubah dan menyebabkan kematian sel. Kerusakan membran plasma spermatozoa pada saat proses pembekuan semen juga terjadi akibat terbentuknya peroksidasi lipid. Membran plasma spermatozoa banyak mengandung asam lemak tidak jenuh yang sangat rentan terhadap kerusakan peroksidasi tersebut (Maxwell dan Watson, 1996). Rusaknya membran plasma dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan tekanan osmotik di dalam maupun di luar sel.
Masalah pembekuan ini sebagian dapat diatasi dengan menggunakan zat-zat pelindung yang tersedia di dalam media pengencer Andromed® dan penurunan suhu secara gradual. Kandungan gliserol dalam media pengencer Andromed® dapat membantu spermatozoa bertahan terhadap penurunan suhu sehingga akan mengurangi kerusakan spermatozoa akibat cold shock.
Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 4), proses pre freezing selama 9 menit memberikan pengaruh yang baik terhadap kualitas semen beku Sapi Simmental yang menggunakan pengencer Andromed® sehingga semen bekuyang dihasilkan memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam inseminasi buatan yaitu mempunyai persentase motilitas post thawing sebesar 40%. Menurut Garner dan Hafez (2000), syarat minimal motilitas individu sperma post thawing agar dapat dipergunakan dalam inseminasi buatan adalah 40%
2.3.      Variasi Waktu Pre Freezing Terhadap Persentase Spermatozoa Hidup setelah Pre Freezing
Tabel. 5 Rataan persentase spermatozoa hidup setelah pre freezing
Ulangan
Waktu Pre Freezing (Menit)
5
6
7
8
9
1
2
3
4
61,86
63,73
43,52
55,56
60,44
58,75
48,65
55,46
48,48
58,49
57,14
58,96
59,23
56,59
56,52
57,28
56,00
60,00
59,32
57,35
Rataan
56,17
55,83
55,77
57,41
58,17

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa variasi waktu pre freezing tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase spermatozoa hidup setelah pre freezing. Persentase spermatozoa hidup setelah pre freezing masih baik meskipun mengalami penurunan. Penurunan persentase spermatozoa hidup setelah pre freezing disebabkan oleh terjadinya cold shock dan kerusakan membran spermatozoa akibat dari pembentukan kristal-kristal es yang menimbulkan perbedaan tekanan osmotik di luar dan di dalam sel sehingga akan meningkatkan angka kematian. Samsudewa (2006) menyatakan bahwa peningkatan tekanan osmotik pada plasma semen dapat menurunkan permeabilitas membran spermatozoa dan meningkatkan kerusakan membran. Kerusakan membran yang terjadi dapat menyebabkan kematian spermatozoa.




2.4.      Variasi Waktu Pre Freezing Terhadap Persentase Spermatozoa Hidup setelah Thawing
Tabel 6. Rataan persentase spermatozoa hidup setelah thawing
Ulangan
Waktu Pre Freezing (Menit)
5
6
7
8
9
1
2
3
4
16,85
17,76
16,67
17,31
19,28
33,68
28,21
20,48
17,58
27,96
29,76
28,57
36,59
39,24
40,22
40,63
48,25
50,52
52,22
51,96
Rataan
17,15
25,41
25,97
39,17
50,74

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa variasi waktu pre freezing berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase spermatozoa hidup setelah thawing. Hasil uji polinomial ortogonal juga menunjukkan bahwa variasi waktu pre freezing berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase spermatozoa hidup setelah thawing.
Persentase spermatozoa hidup setelah thawing berkisar antara 16,67 52,22%. Rata-rata persentase spermatozoa hidup tertinggi yaitu 50,74% diperoleh pada perlakuan waktu prefreezing selama 9 menit dan terendah 17,15% diperoleh pada perlakuan waktu pre freezing selama 5 menit.